MAGELANG,– Kegiatan retret bagi kepala daerah terpilih yang digelar di Akagdemi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah hanya dihadiri oleh 456 kepala daerah dari keselurhan kepala daerah sebanyak 503 orang.
Ini berarti ada 47 kepala daerah lainnya belum hadir. “Tadi beberapa datang telat. Lantas dari yang datang itu, 19 kepala daerah kami berikan tanda gelang merah. Artinya kodisi fisik yang bersangkutan harus ada atensi, seperti pascaoperasi penyakit serius dan sebagainya. Namun mereka bersemangat hadir, tentu kita izinkan,” ujar Wamendagri Bima Arya.
Bima Arya menjelaskan setiap kepala daerah yang disematkan gelang merah diperbolehkan ikuti retret, tapi dengan atensi sangat serius dan dispensasi dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
Menurutnya, ada enam kepala daerah yang sudah melaporkan surat izin ke panitia, bahwa mereka tidak bisa hadir karena sakit. “Dari enam kepala daerah itu (mengirimkan surat izin-Red) karena mereka memang sakit, jadi kami bisa memahami ketidakhadiran mereka,” ungkapnya.
Meski demikian, Bima Arya memaparkan kegiatan retret sangat penting demi memastikan program-program pusat sinkron dengan program daerah. Alhasil, harus ada pengganti dari kepala daerah yang berhalangan hadir untuk ikut diprogram retreat ini.
Penting bahwa materi yang disampaikan di Magelang ini diberikan langsung juga stakeholder kabupaten atau kota masing-masing. Oleh karena itu bagi yang diizinkan untuk tidak hadir, bisa mengirimkan perwakilannya,” ujar Bima Arya.
Seperti diketahui, kegiatan retret kepala daerah tak saja untuk memahami program-program pemerintah pusat, tetapi juga sinkronisasi pusat dan daerah. Kegiatan ini sekaligus memberikan ruang bagi seluruh kepala daerah agar saling mengenal satu sama lain.
“Selanjutnya untuk yang tidak ada kabar, kami masih menunggu apakah hari ini datang terlambat. Sedangkan untuk hal-hal lain, maka (kepala daerah-Red) dapat mengirimkan wakilnya,” ujar Bima Arya**
2 komentar