LEBAK – Hingga pertengahan Februari 2025, sebanyak 151 warga Kabupaten Lebak tererkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Tingginya kasus DBD yang terjadi sejak tahun 2024 lalu mendapat perhatian serius dari Sekda Lebak Budi Santoso.
Meskipun dibanding tahun lalu pada periode yang sama kasus DBD di Lebak jauh menurun, namun Dinkes diminta untuk mengantisipasi peningkatan DBD jelang bulan Ramadan 2025 ini.
“Tentunya, masyarakat harus waspada dengan DBD, sampai Februari ini kasus DBD mencapai 151. Karenanya, Dinkes terus melakukan langkah antisipasi,” ujar Budi, Sabtu 22 Februari 2025.
BACA:Dari 503 Kepala Daerah, Hanya 456 Orang Yang Menjalani Retret di Akmil Magelang
Menurutnya, gerakan Jumat bersih (Jumsih) yang selama ini digalakannya akan sia-sia bila tidak didukung oleh semua elemen masyarakat. Karena itu, dia meminta agar masyarakat sadar akan menjaga kebersihan lingkungan bersama-sama, dengan cara gotong royong menjaga kebersihan.
“Solusi yang terbaik itu saya kira adalah menjalankan pola hidup sehat dan bersih. Pemkab Lebak terus gencar mensosialisasikan gerakan hidup bersih,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku telah menginstruksikan Dinkes serta seluruh Camat, Kepala Desa, Lurah, Kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan di desa-desa di daerah ini untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD,” kata ketua Korpri lebak ini.